هَلْ
يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلَائِكَةُ أَوْ يَأْتِيَ رَبُّكَ أَوْ
يَأْتِيَ بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ
نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي
إِيمَانِهَا خَيْرًا قُلِ انْتَظِرُوا إِنَّا مُنْتَظِرُونَ (158)
Yang mereka nanti-nantikan tidak lain hanyalah
kedatangan malaikat kepada mereka (untuk
mencabut nyawa mereka), atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau
kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya beberapa ayat Tuhanmu,
tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum
beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa
imannya. Katakanlah, "Tunggulah oleh kalian, sesungguhnya kami pun menunggu
(pula):"Allah Swt. berfirman, mengancam orang-orang kafir yang menentang rasul-rasul-Nya, mendustakan ayat-ayat-Nya, dan menghalang-halangi manusia dari jalan-Nya:
{هَلْ
يَنْظُرُونَ إِلا أَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلائِكَةُ أَوْ يَأْتِيَ
رَبُّكَ}
Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada
mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan (siksa)
Tuhanmu. (Al-An'am: 158)Hal ini pasti terjadi pada hari kiamat nanti.
{أَوْ
يَأْتِيَ بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ}
atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya beberapa ayat
dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri.
(Al-An'am: 158)Demikian itu terjadi sebelum hari kiamat dan termasuk salah satu alamat bagi kedatangan hari kiamat, yaitu di saat mereka menyaksikan sesuatu dari tanda-tanda kiamat tersebut.
قَالَ
الْبُخَارِيُّ فِي تَفْسِيرِ هَذِهِ الْآيَةِ: حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ، حَدَّثَنَا عُمَارَةُ،
حَدَّثَنَا أَبُو زُرْعَة، حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ،
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "لَا تَقُومُ
السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبها، فَإِذَا رَآهَا النَّاسُ
آمَنَ مَنْ عَلَيْهَا. فَذَلِكَ حِينَ {لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ
تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ}
Imam Bukhari sehubungan dengan tafsir ayat ini mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Musa ibnu Ismail, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid, telah
menceritakan kepada kami Imarah, telah menceritakan kepada kami Abu Zar'ah, dari
Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Hari
kiamat tidak akan terjadi sebelum matahari terbit dari arah barat. Apabila
manusia melihat matahari terbit dari arah barat, maka berimanlah semua orang
yang ada di bumi. Yang demikian itu terjadi ketika: tidak bermanfaat lagi
iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu.
(Al-An'am: 158)
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، حَدَّثَنَا مَعْمَر، عَنْ هَمَّام بْنِ
مُنَبِّه، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ
مَغْرِبِهَا، فَإِذَا طَلَعَتْ وَرَآهَا النَّاسُ آمَنُوا أَجْمَعُونَ، وَذَلِكَ
حِينَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا" ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ
الْآيَةَ.
Telah menceritakan kepada kami lshaq, telah menceritakan kepada kami Abdur
Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ma'mar, dari Hammam ibnu Munabbih, dari
Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Kiamat
tidak akan terjadi sebelum matahari terbit dari arah barat. Apabila matahari
terbit dari arah barat dan manusia melihatnya, maka mereka semuanya beriman.
Yang demikian itu terjadi di saat iman seseorang tidak bermanfaat bagi dirinya
jika ia tidak beriman sebelum (peristiwa itu). Kemudian Nabi Saw. membacakan
ayat ini. Hal yang sama telah diriwayatkan melalui dua arah: Arah yang pertama diketengahkan oleh Jamaah lainnya di dalam kitab masing-masing, kecuali Imam Turmuzi, melalui berbagai jalur dari Imarah ibnul Qa'qa' ibnu Syubramah, dari Abu Zar'ah ibnu Amr ibnu Jarir, dari Abu Hurairah dengan lafaz yang sama. Adapun arah yang kedua diriwayatkan dari Ishaq tanpa dinisbatkan kepada orang tuanya; menurut suatu pendapat Ibnu Mansur Al-Kausaj, dan menurut pendapat yang lainnya disebutkan Ishaq ibnu Nasr.
Imam Muslim meriwayatkannya dari Muhammad ibnu Rafi' Al-Jandisaburi, keduanya (Ishaq dan Muhammad ibnu Rafi’) dari Abdur Razaq.
Hadis ini memang telah disebutkan melalui berbagai jalur dari Abu Hurairah, sebagaimana Imam Muslim pun meriwayatkannya secara munfarid melalui hadis Al-A'la ibnu Abdur Rahman ibnu Ya’qub maula Al-Hirqah, dari ayahnya, dari Abu Hurairah dengan lafaz yang sama.
قَالَ
ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْب، حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ، عَنْ
أَبِيهِ، عَنْ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "ثَلَاثٌ إِذَا خَرَجْنَ {لَا يَنْفَعُ نَفْسًا
إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا
خَيْرًا} طُلُوعُ الشَّمْسِ من مغربها، والدجال، ودابة الأرض".
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Fudail, dari ayahnya, dari Abu Hazim, dari Abu
Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Ada tiga
perkara, apabila telah muncul, maka tidak bermanfaat iman seseorang bagi dirinya
bila sebelum itu ia tidak beriman; atau (telah beriman), tetapi tidak
pernah melakukan suatu kebaikan pun dalam imannya, yaitu: Terbitnya matahari
dari arah barat, Dajjal, dan dabbah (hewan dari) bumi.Imam Ahmad meriwayatkannya dari Waki', dari Fudail ibnu Gazwan, dari Abu Hazim Salman, dari Abu Hurairah,di dalam lafaznya disebutkan 'Dukhan' (Asap).
Imam Muslim meriwayatkannya dari Abu Bakar ibnu Abu Syaibah dan Zuhair ibnu Harb. dari Waki'.
Imam Muslim telah meriwayatkannya pula, begitu juga Imam Turmuzi melalui bukan hanya satu jalur, dari Fudail ibnu Gazwan dengan lafaz yang sama.
Ishaq ibnu Abdullah Al-Qurawi telah meriwayatkannya dari Malik, dari Abuz Zanad, dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah. Tetapi tidak ada seorang pun dari pemilik kitab hadis yang meriwayatkannya dari jalur ini karena ke-daif-an (kelemahan) yang ada pada Al-Qurawi.
قَالَ
ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنَا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ، حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ
اللَّيْثِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ رَبِيعَةَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
بْنِ هُرْمُزَ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ
الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا، فَإِذَا طَلَعَتْ آمَنَ النَّاسُ كُلُّهُمْ، وَذَلِكَ
حِينَ {لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ}
الْآيَةَ
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ar-Rabi' ibnu Sulaiman,
telah menceritakan kepada kami Syu'aib ibnul Lais, dari ayahnya, dari Ja'far
ibnu Rabi'ah, dari Abdur Rahman ibnu Hurmuz Al-A'raj, dari Abu Hurairah yang
mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Kiamat tidak akan terjadi
sebelum matahari terbit dari arah baratnya. Apabila matahari terbit dari arah
baratnya, maka semua manusia beriman. Yang demikian itu terjadi di saat iman
seseorang tidak bermanfaat bagi dirinya jika ia tidak beriman
sebelumnya.Ibnu Lahi'ah meriwayatkannya dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah dengan lafaz yang sama. Waki’ meriwayatkannya dari Fudail ibnu Gazwan, dari Abu Hazim, dari Abu Hurairah dengan lafaz yang sama. Semua jalur di atas diketengahkan oleh Al-Hafiz Abu Bakar ibnu Murdawaih di dalam kitab tafsirnya.
قَالَ
ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثْنَا الْحَسَنُ بْنُ يَحْيَى، أَخْبَرَنَا عَبْدُ
الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَر، عَنْ أَيُّوبَ، عَنِ ابْنِ سِيرين، عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ
تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا، قُبِل
مِنْهُ"
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Yahya,
telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, bahwa telah menceritakan kepada
kami Ma'mar, dari Ayyub, dari Ibnu Sirin, dari Abu Hurairah yang mengatakan
bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Barang siapa yang bertobat sebelum
matahari terbit dari arah baratnya, maka tobatnya diterima.Tetapi tidak ada seorang pun dari pemilik kitab yang sittah (enam orang) yang mengetengahkannya.
Hadis lain dari Abu Zar Al-Gifari di dalam kitab Sahihain dan lain-lainnya melalui berbagai jalur:
عَنْ
إِبْرَاهِيمَ بْنِ يَزِيدَ بْنِ شَرِيكٍ التَّيْمِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي
ذَرٍّ جُنْدُب بْنِ جُنَادة، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "تَدْري أَيْنَ تَذْهَبُ الشَّمْسُ إِذَا
غَرَبَتْ؟ ". قُلْتُ: لَا أَدْرِي، قَالَ: "إِنَّهَا تَنْتَهِي دُونَ الْعَرْشِ،
ثُمَّ تَخِرُّ سَاجِدَةً، ثُمَّ تَقُومُ حَتَّى يُقَالَ لَهَا: ارْجِعِي فَيُوشِكُ
يَا أَبَا ذَرٍّ أَنْ يُقَالَ لَهَا: ارْجِعِي مِنْ حَيْثُ جِئْتِ، وَذَلِكَ حِينَ:
{لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ
قَبْلُ}
dari Ibrahim ibnu Yazid ibnu Syarik At-Taimi, dari ayahnya, dari Abu Zar
(yaitu Jundub ibnu Junadah r.a.) yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah
bersabda: "Tahukah kamu, ke manakah matahari itu pergi apabila tenggelam?”
Saya (Abu Zar) menjawab, "Saya tidak tahu.” Rasul Saw. bersabda,
"Sesungguhnya matahari itu (apabila tenggelam) sampai ke bagian bawah
Arasy, lalu menyungkur bersujud (kepada Allah), kemudian bangkit dan
dikatakan kepadanya, "Kembalilah kamu, " maka sudah dekat masanya, hai Abu Zar,
akan dikatakan kepada matahari, 'Kembalilah kamu dari tempat kamu datang.' Yang
demikian itu terjadi di saat, 'Tidak bermanfaat iman seseorang bagi dirinya
selagi ia tidak beriman sebelumnya' (Al-An'am: 158)"Hadis yang lain dari Huzaifah ibnu Usaid ibnu Abu Syarihah Al-Gifari r.a.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ فُرَات، عَنْ أَبِي
الطُّفَيْل، عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ: أَشْرَفَ عَلَيْنَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ غُرْفَةٍ، وَنَحْنُ
نَتَذَاكَرُ السَّاعَةَ، فَقَالَ: "لَا تقوم الساعة حَتَّى
تَرَوْا عَشْرَ آيَاتٍ: طُلوع الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبها، والدُّخَان،
وَالدَّابَّةُ، وَخُرُوجُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ، وَخُرُوجُ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ،
وَالدَّجَّالُ، وَثَلَاثَةُ خُسوف: خَسْف بِالْمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ،
وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَنَارٌ تَخْرُجُ مِنْ قَعْر عَدَن تَسُوقُ -أَوْ:
تَحْشُرُ -النَّاسَ، تَبِيتُ مَعَهُمْ حَيْثُ بَاتُوا، وتَقيل مَعَهُمْ حَيْثُ
قَالُوا".
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Furat,
dari Abut Tufail, dari Huzaifah ibnu Usaid Al-Gifari yang menceritakan,
"Rasulullah Saw. menghampiri kami dari kamarnya, saat itu kami sedang
berbincang-bincang mengenai perkara hari kiamat. Maka Rasulullah Saw. bersabda:
'Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian melihat sepuluh
tanda-tandanya, yaitu terbitnya matahari dari arah baratnya, (keluarnya)
asap, dabbah (hewan), munculnya ya-juj dan ma-juj, keluarnya Nabi Isa
ibnu Maryam, munculnya Dajjal, terjadinya tiga gempa (gempa besar di timur,
gempa besar di barat, dan gempa besar di Jazirah Arabia) serta munculnya api
dari pedalaman 'Adh, api itu menggiring atau menghimpunkan manusia; ia menginap
bersama mereka di mana pun mereka menginap dan istirahat siang hari bersama
mereka di mana pun mereka beristirahat siang hari'."Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Ahlus Sunan yang empat orang melalui hadis Furat Al-Qazzaz, dari Abut Tufail (yaitu Amir ibnu Wasilah), dari Huzaifah ibnu Usaid dengan lafaz yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih.
Hadis yang lain dari Huzaifah ibnul Yaman r.a. As-Sauri telah meriwayatkan dari Mansur, dari Rib'i, dari Huzaifah yang mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah Saw.”Wahai Rasulullah, apakah pertanda akan terbitnya matahari dari arah baratnya?" Maka Nabi Saw. menjawab melalui sabdanya:
"تَطُولُ
تِلْكَ اللَّيْلَةُ حَتَّى تَكُونَ قَدْر لَيْلَتَيْنِ، فَبَيْنَمَا الَّذِينَ
كَانُوا يُصَلُّونَ فِيهَا، يَعْمَلُونَ كَمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ قَبْلَهَا
وَالنُّجُومُ لَا تَسْرِي، قَدْ قَامَتْ مَكَانَهَا، ثُمَّ يَرْقُدُونَ، ثُمَّ
يَقُومُونَ فَيُصَلُّونَ، ثُمَّ يَرْقُدُونَ، ثُمَّ يَقُومُونَ فَيَطُلُّ
عَلَيْهِمْ جُنُوبُهُمْ، حَتَّى يَتَطَاوَلَ عَلَيْهِمُ اللَّيْلُ، فَيَفْزَعُ
النَّاسُ وَلَا يُصْبِحُونَ، فَبَيْنَمَا هُمْ يَنْتَظِرُونَ طُلُوعَ الشَّمْسِ
مِنْ مَشْرِقِهَا إِذْ طَلَعَتْ مِنْ مَغْرِبِهَا، فَإِذَا رَآهَا النَّاسُ
آمَنُوا، وَلَا يَنْفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ"
Malam itu sangat panjang hingga panjangnya sama dengan dua malam. Maka
terbangunlah orang-orang yang dahulunya selalu mengerjakan salat di waktu itu,
lalu mereka mengerjakan apa yang biasa mereka lakukan sebelumnya, sedangkan
biniang-bintang tidak kelihatan, semuanya tenggelam di tempatnya masing-masing.
Kemudian mereka tidur, lalu bangun dan kembali mengerjakan salatnya, lalu tidur
lagi dan bangun (sesudahnya), lambung mereka merasa enggan untuk tidur
lagi dan malam terasa amat panjang oleh mereka. Semua manusia merasa terkejut
karena mereka tidak mengalami pagi hari. Ketika mereka sedang menunggu terbitnya
matahari dari arah timurnya, tiba-tiba matahari terbit dari arah baratnya. Maka
apabila manusia telah melihatnya, berimanlah mereka, tetapi iman mereka tidak
memberi manfaat bagi diri mereka.Ibnu Murdawaih meriwayatkannya, tetapi hadis ini tidak didapat di dalam sesuatu pun dari kitab sittah yang melalui jalur ini.
Hadis yang lain dari Abu Sa'id Al-Khudri yang nama aslinya ialah Sa'd ibnu Malik ibnu Sinan r.a.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا وَكِيع، حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي لَيْلَى، عَنْ
عَطِيَّةَ العَوْفي، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْري، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا
إِيمَانُهَا} قَالَ: "طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا"
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki', telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Laila, dari Atiyyah Al-Aufi, dari Abu Sa'id
Al-Khudri r.a., dari Nabi Saw. sehubungan dengan firman-Nya: Pada hari
datangnya beberapa ayat Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada
dirinya sendiri. (Al-An'am: 158) Nabi Saw. bersabda: Terbitnya matahari
dari arah baratnya.Imam Turmuzi meriwayatkannya dari Sufyan ibnu Waki', dari ayahnya dengan lafaz yang sama, lalu Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini garib. Sebagian dari mereka meriwayatkannya tanpa me-rafa'-kannya (menyampaikan sanadnya kepada Rasulullah Saw.).
Di dalam hadis Talut ibnu Abbad. dari Fudal ibnu Jubair, dari Abu Umamah Sada ibnu Ajlan disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"أن
أوّلَ الْآيَاتِ طلوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا"
Sesungguhnya mula-mula pertanda kiamat ialah terbitnya matahari dari arah
baratnya.Di dalam hadis Asim ibnu Abun Nujud, dari Zur ibnu Hubaisy, dari Safwan ibnu Assal dikatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
"إِنَّ
اللَّهَ فَتَحَ بَابًا قَبْلَ الْمَغْرِبِ عَرْضُهُ سَبْعُونَ عَامًا
لِلتَّوْبَةِ" قَالَ:
"لَا يُغْلَقُ حَتَّى
تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْهُ".
Sesungguhnya Allah membuka sebuah pintu di arah barat yang lebarnya
perjalanan tujuh puluh tahun untuk pintu tobat; pintu itu tidak akan ditutup
hingga matahari terbit darinya.Hadis diriwayatkan oleh Imam Turmuzi, dinilai sahih oleh Imam Nasai dan Imam Ibnu Majah dalam suatu hadis yang cukup panjang.
Hadis yang lain dari Abdullah ibnu Abu Aufa.
قَالَ
ابْنُ مَرْدَوَيْهِ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ دُحَيم، حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ حَازِمٍ، حَدَّثَنَا ضِرَارُ بْنُ صُرَد، حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ،
عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ زَيد، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى قَالَ:
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:
"لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ لَيْلَةٌ تَعْدِلُ ثَلَاثَ لَيَالٍ مِنْ
لَيَالِيكُمْ هَذِهِ، فَإِذَا كَانَ ذَلِكَ يَعْرِفُهَا الْمُتَنَفِّلُونَ، يَقُومُ
أَحَدُهُمْ فَيَقْرَأُ حِزْبَهُ، ثُمَّ يَنَامُ، ثُمَّ يَقُومُ فَيَقْرَأُ
حِزْبَهُ، ثُمَّ يَنَامُ. فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ صَاحَ النَّاسُ
بَعْضُهُمْ فِي بَعْضٍ فَقَالُوا: مَا هَذَا؟ فَيَفْزَعُونَ إِلَى الْمَسَاجِدِ،
فَإِذَا هُمْ بِالشَّمْسِ قَدْ طَلَعَتْ مِنْ مَغْرِبِهَا، فَضَجَّ النَّاسُ
ضَجَّةً وَاحِدَةً، حَتَّى إِذَا صَارَتْ فِي وَسَطِ السَّمَاءِ رَجَعَتْ
وَطَلَعَتْ مِنْ مَطْلِعِهَا". قَالَ: "حِينَئِذٍ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا
إِيمَانُهَا".
Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ali
ibnu Dahim, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Hazim, telah menceritakan
kepada kami Diraribnu Sard, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudail, dari
Sulaiman ibnu Zaid, dari Abdullah ibnu Abu Aufa yang mengatakan bahwa ia pernah
mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Sungguh kelak akan datang kepada manusia
suatu malam yang panjangnya sama dengan tiga malam dari malam-malam kalian
sekarang ini. Apabila hal itu terjadi, maka diketahui oleh orang-orang yang
biasa mengerjakan salat sunat (di malam hari). Seseorang dari mereka
bangun, lalu membaca hizib (bacaan Al-Qur’an)nya, kemudian tidur lagi,
lalu bangun dan berdiri (salat) seraya membaca hizibnya, kemudian tidur
lagi. Ketika mereka (orang-orang yang salat sunat malam hari) dalam
keadaan demikian, tiba-tiba sebagian dari orang-orang dengan sebagian yang lain
saling menjerii, lalu mereka berkata, "Apakah yang terjadi?” Kemudian mereka
berhamburan menuju masjid-masjid. Tiba-tiba mereka melihat matahari terbit,
hingga matahari itu sampai di pertengahan langit, maka matahari kembali lagi ke
tempat terbitnya. Nabi Saw. melanjutkan sabdanya, "Saat itu tidak
bermanfaat iman seseorang bagi dirinya."Hadis ini garib bila dipandang dari jalur ini, dan hadis ini tidak terdapat dalam suatu kitab pun dari kitab sittah.
Hadis yang lain dari Abdullah ibnu Amr.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا أَبُو
حَيَّانَ، عَنْ أَبِي زُرْعَة بْنِ عَمْرِو بْنِ جَرِيرٍ قَالَ: جَلَسَ ثَلَاثَةُ
نَفَرٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ إِلَى مَرْوَانَ بِالْمَدِينَةِ فَسَمِعُوهُ يَقُولُ
-وَهُوَ يُحَدِّثُ فِي الْآيَاتِ -: إِنَّ أَوَّلَهَا خُرُوجُ الدَّجَّالِ. قَالَ:
فَانْصَرَفَ النَّفَرُ إِلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، فَحَدَّثُوهُ بِالَّذِي
سَمِعُوهُ مِنْ مَرْوَانَ فِي الْآيَاتِ، فَقَالَ لَمْ يَقُلْ مَرْوان شَيْئًا قَدْ
حَفِظْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مِثْلِ
ذَلِكَ حَدِيثًا لَمْ أَنْسَهُ بَعْدُ، سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "إِنْ أَوَّلَ الْآيَاتِ خُرُوجًا طُلُوعُ الشَّمْسِ
مِنْ مَغْرِبِهَا وَخُرُوجُ الدَّابَّةِ ضُحًى، فَأَيَّتُهُمَا كَانَتْ قَبْلَ
صَاحِبَتِهَا فَالْأُخْرَى عَلَى أَثَرِهَا". ثُمَّ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ -وَكَانَ
يَقْرَأُ الْكُتُبَ -: وَأَظُنُّ أَوَّلَهَا خُرُوجًا طُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ
مَغْرِبِهَا، وَذَلِكَ أَنَّهَا كُلَّمَا غَرَبَتْ أَتَتْ تَحْتَ الْعَرْشِ
فَسَجَدَتْ وَاسْتَأْذَنَتْ فِي الرُّجُوعِ فَأُذِنَ لَهَا فِي الرُّجُوعِ، حَتَّى
إِذَا بَدَا اللَّهُ أَنْ تَطْلُعَ مِنْ مَغْرِبِهَا فَعَلَتْ كَمَا كَانَتْ
تَفْعَلُ: أَتَتْ تَحْتَ الْعَرْشِ فَسَجَدَتْ وَاسْتَأْذَنَتْ فِي الرُّجُوعِ،
فَلَمْ يُرَدَّ عَلَيْهَا شَيْءٌ، ثُمَّ تستأذنُ فِي الرُّجُوعِ فَلَا يُرَدُّ
عَلَيْهَا شَيْءٌ، ثُمَّ تَسْتَأْذِنُ فَلَا يُرَدُّ عَلَيْهَا شَيْءٌ، حَتَّى
إِذَا ذَهَبَ مِنَ اللَّيْلِ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَذْهَبَ، وَعَرَفَتْ أَنَّهُ
إِذَا أَذِنَ لَهَا فِي الرُّجُوعِ لَمْ تُدْرِكِ الْمَشْرِقَ، قَالَتْ: رَبِّي،
مَا أَبْعَدَ الْمَشْرِقَ. مَنْ لِي بِالنَّاسِ. حَتَّى إِذَا صَارَ الْأُفُقُ
كَأَنَّهُ طَوْقٌ اسْتَأْذَنَتْ فِي الرُّجُوعِ، فَيُقَالُ لَهَا: مِنْ مَكَانِكِ
فَاطْلَعِي. فَطَلَعَتْ عَلَى النَّاسِ مِنْ مَغْرِبِهَا"، ثُمَّ تَلَا عَبْدُ
اللَّهِ هَذِهِ الْآيَةَ: {لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ
مِنْ قَبْلُ } الْآيَةَ.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Ibrahim,
telah menceritakan kepada kami Abu Hayyan, dari Abu Zar'ah, dari Amr ibnu Jarir
yang mengatakan bahwa ada tiga orang dari kalangan kaum muslim duduk di dalam
majelis Marwan di Madinah, lalu mereka mendengarnya menceritakan perihal
tanda-tanda hari kiamat, antara lain ia mengatakan bahwa mula-mula tandanya
adalah muncul Dajjal. Amr ibnu Jarir melanjutkan kisahnya bahwa lalu ketiga
orang itu menuju ke tempat Abdullah ibnu Amr dan menceritakan apa yang baru
mereka dengar dari Marwan tentang tanda-tanda hari kiamat. Maka Abdullah ibnu
Amr berkata, "Marwan tidak mengatakan sesuatu pun (yang benar). Saya hafal hadis
dari Rasulullah Saw. yang mengatakan: 'Sesungguhnya mula-mula pertanda hari
kiamat yang muncul ialah terbitnya matahari dari arah baratnya, munculnya dabbah
(hewan) Duha. Maka mana saja di antara keduanya yang muncul, pasti akan
diiringi oleh lainnya'. Kemudian Abdullah berkata —dia adalah orang yang
suka membaca kitab-kitab terdahulu— bahwa menurut dugaannya pertanda kiamat yang
paling pertama munculnya ialah terbitnya matahari dari arah baratnya. Demikian
itu karena setiap kali matahari tenggelam, matahari datang ke Arasy dan bersujud
(kepada Allah), lalu meminta izin untuk kembali, maka diizinkan baginya untuk
kembali. Hingga apabila Allah berkehendak menerbitkan matahari dari arah
baratnya, maka saat matahari melakukan seperti kebiasaannya dan datang ke bawah
Arasy, lalu bersujud dan meminta izin untuk kembali terbit, maka tidak dijawab
dengan suatu jawaban pun. Kemudian matahari meminta izin untuk kembali, tetapi
tidak dijawab dengan suatu jawaban pun, hingga berlalulah sebagian dari malam
hari menurut apa yang dikehendaki Allah, sedangkan matahari mengetahui jika ia
diizinkan kembali, pasti ia tidak dapat mengejar arah timur, lalu ia berkata,
"Wahai Tuhanku, alangkah jauhnya arah timur, siapakah yang menggantikan ku untuk
manusia?" Ketika cakrawala telah menjadi seperti kalungan bunga, matahari
diizinkan untuk terbit, lalu dikatakan kepadanya, "Terbitlah dari tempatmu
sekarang." Maka terbitlah matahari dari arah baratnya. Selanjutnya Abdullah ibnu
Amr membacakan firman-Nya: tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada
dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu. (Al-An'am: 158), hingga
akhir ayat.Hadis diketengahkan oleh Imam Muslim di dalam kitab sahihnya dan Imam Abu Daud serta Imam Ibnu Majah di dalam kitab sunan masing-masing melalui hadis Abu Hayyan At-Taimi yang nama aslinya adalah Yahya ibnu Sa'id ibnu Hayyan, dari Abu Zar'ah ibnu Amr ibnu Jarir dengan lafaz yang sama.
Hadis yang lain.
قَالَ
الطَّبَرَانِيُّ: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ خَالِدِ بْنِ حَبَّانَ
الرَّقِّي، حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ -بْنِ زِبْرِيقٍ الْحِمْصِيُّ
-حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ كَثِيرِ بْنِ دِينَارٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ
لَهِيعَةَ، عَنْ حُيَيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ
الحُبُلي عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ الْعَاصِ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِذَا طَلَعَتِ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا
خَرَّ إِبْلِيسُ سَاجِدًا يُنَادِي وَيَجْهَرُ: إِلَهِي، مُرْني أَنْ أَسْجُدَ
لِمَنْ شِئْتَ". قَالَ: "فَيَجْتَمِعُ إِلَيْهِ زَبَانِيَتُهُ فَيَقُولُونَ: يَا
سَيِّدَهُمْ، مَا هَذَا التَّضَرُّعُ؟ فَيَقُولُ: إِنَّمَا سَأَلْتُ رَبِّي أَنْ
يُنْظِر إِلَى الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ، وَهَذَا الْوَقْتُ الْمَعْلُومُ". قَالَ
"ثُمَّ تَخْرُجُ دَابَّةُ الْأَرْضِ مِنْ صَدْع فِي الصَّفَا". قَالَ: "فَأَوَّلُ
خطوة تضعها بأنطاكيا، فَتَأْتِي إِبْلِيسَ فَتَخْطمه
Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu
Yahya ibnu Khalid ibnu Hayyan Ar-Ruqqi, telah menceritakan kepada kami Ishaq
ibnu Ibrahim ibnu Zuraiq Al-Himsi, telah menceritakan kepada kami Usman ibnu
Sa'id ibnu Kasir ibnu Dinar, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, dari
Yahya ibnu Abdullah, dari Abu Abdur Rahman Al-Habli. dari Abdullah ibnu Amr
Ibnul As yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Apabila
matahari terbit dari arah baratnya, maka iblis menyungkur bersujud seraya
berseru dengan suara kerasnya, "Wahai Tuhanku, perintahkanlah kepadaku untuk
sujud kepada orang yang Engkau kehendaki" Maka para malaikat juru siksanya
berkumpul mengerumuninya, semuanya mengatakan, "Apakah yang sedang kamu pinta
dengan merintih-rintih?” Iblis menjawab, "Sesungguhnya saya hanya meminta kepada
Tuhanku agar memberikan masa tangguh sampai hari yang telah dimaklumi (hari
kiamat), dan sekarang telah tiba masanya.” Kemudian muncullah hewan bumi dari
retakan Bukit Safa, mula-mula ia menginjak kota Intakiyah, lalu datang kepada
iblis dan langsung menamparnya.Hadis ini garib sekali dan sanadnya daif. Barangkali kisah ini didapat dari dua tawanan wanita yang berhasil diperoleh Abdullah ibnu Amr dalam Perang Yarmuk. Adapun mengenai predikat marfu-nya hadis ini merupakan suatu hal yang diingkari.
Hadis yang lain dari Abdullah ibnu Amr, Abdur Rahman ibnu Auf, dan Mu'awiyah ibnu Abu Sufyan radiyallahu anhum ajmain.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ نَافِعٍ، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ
بْنُ عَيَّاشٍ، عَنْ ضَمْضَم بْنِ زُرْعَة، عَنْ شُرَيح بْنِ عُبَيْدٍ يَرُدُّهُ
إِلَى مَالِكِ بْنِ يُخَامر، عَنِ ابْنِ السَّعْدِيِّ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "لَا تَنْقَطِعُ الْهِجْرَةُ مَا دَامَ
الْعَدُوُّ يُقَاتِلُ". فَقَالَ مُعَاوِيَةُ، وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ،
وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "إِنَّ الْهِجْرَةَ خَصْلَتَانِ: إِحْدَاهُمَا تَهْجُرُ
السَّيِّئَاتِ، وَالْأُخْرَى تُهَاجِرُ إِلَى
اللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَلَا تَنْقَطِعُ مَا تُقِبِّلَتِ التَّوْبَةُ، وَلَا تَزَالُ
التَّوْبَةُ مَقْبُولَةً حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنَ الْمَغْرِبِ فَإِذَا
طَلَعَتْ طُبِعَ عَلَى كُلِّ قَلْبٍ بِمَا فِيهِ، وَكُفِيَ النَّاسُ
الْعَمَلَ".
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hakam ibnu Nafi',
telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Ayyasy, dari Damdam ibnu Zur'ah, dari
Syuraih ibnu Ubaid yang ia kembalikan kepada Malik ibnu Yukhamir, dari Ibnus
Sa'di, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Hijrah tidak terputus selagi
musuh masih terus berperang. Maka Mu'awiyah, Abdur Rahman ibnu Auf, dan
Abdullah ibnu Amr ibnul As mengatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw. pernah
bersabda: Sesungguhnya hijrah itu ada dua macam, yang salah satunya ialah
hijrah meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa, dan yang lainnya ialah hijrah
kepada Allah dan Rasul-Nya Hijrah tidak akan terputus selagi pintu tobat masih
terbuka dan tobat masih tetap diterima sebelum matahari terbit dari arah
baratnya Maka apabila matahari terbit dari arah baratnya, maka ditutuplah semua
hati dengan apa yang terkandung di dalamnya, dan cukuplah amal perbuatan bagi
manusia.Hadis ini hasan sanadnya, tetapi tidak ada seorang pun dari pemilik kitab sittah yang mengetengahkannya.
Hadis yang lain dari Ibnu Mas'ud r.a. Auf Al-A'rabi telah meriwayatkan dari Muhammad ibnu Sirin, telah menceritakan kepadaku Abu Ubaidah, dari Ibnu Mas'ud, bahwa ia pernah menuturkan perihal tanda-tanda hari kiamat, maka ia mengatakan bahwa semuanya telah ada kecuali empat perkara, yaitu: Terbitnya matahari dari arah baratnya, munculnya Dajjal, dabbatul ard (hewan dari bumi), serta munculnya Ya-juj dan Ma-juj.
Abu Ubaidah mengatakan bahwa Ibnu Mas'ud mengatakan, tanda yang menutup semua amal perbuatan ialah terbitnya matahari dari arah baratnya. Tidakkah Anda melihat bahwa Allah Swt. telah berfirman: Pada hari datangnya beberapa ayat Tuhanmu. (Al-An'am: 158), hingga akhir ayat. Yakni terbitnya matahari dari arah baratnya.
Hadis Ibnu Abbas r.a. diriwayatkan oleh Al-Hafiz Abu Bakar ibnu Murdawaih di dalam kitab tafsirnya melalui hadis Abdul Mun'im ibnu Idris, dari ayahnya, dari Wahb ibnu Munabbih, dari Ibnu Abbas secara Marfu’. Lalu Ibnu Murdawaih menuturkan sebuah hadis yang cukup panjang berpredikat garib lagi munkar bila dikatakan marfu. Di dalamnya disebutkan bahwa matahari dan bulan pada hari itu sama-sama terbit dari arah barat; apabila telah sampai di tengah-tengah langit, maka keduanya kembali lagi ke tempat terbitnya. Pada garis besarnya hadis ini garib sekali, bahkan munkar atau maudu', jika didakwakan bahwa ia marfu’. Adapun mengenai predikat mauquf-nya hanya sampai pada Ibnu Abbas atau Wahb ibnu Munabbih, maka hal ini lebih mendekati kebenaran dan dapat diterima.
Sufyan meriwayatkan dari Mansur, dari Amir, dari Siti Aisyah r.a. yang mengatakan bahwa apabila pertanda kiamat yang pertama telah muncul, maka para malaikat pencatat amal perbuatan menahan diri dan menghentikan tugasnya, lalu semua jasad (manusia) mempersaksikan amal perbuatannya masing-masing. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir.
*****
Firman Allah Swt.:
{لَا
يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ}
Tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum
beriman sebelum itu. (Al-An'am: 158)Yakni apabila orang kafir mulai beriman pada hari pemunculan sebagian tanda-tanda Tuhan (hari kiamat), maka imannya tidak dapat diterima. Adapun orang yang telah beriman sebelum itu dan ia berbuat baik dalam amalnya, maka ia mendapat pahala yang besar. Jika ia belum pernah melakukan suatu amal kebaikan pun, lalu ia melakukan tobat pada hari itu, maka tobatnya tidak dapat diterima. Demikianlah menurut apa yang ditunjukkan oleh hadis-hadis terdahulu. Berdasarkan pengertian ini pula ditakwilkan firman Allah Swt. berikut, yaitu:
{أَوْ
كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا}
atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.
(Al-An'am: 158)Yakni tidak diterima usaha amal saleh seseorang apabila ia belum pernah melakukannya sebelum itu.
***
Firman Allah Swt.:
{قُلِ
انْتَظِرُوا إِنَّا مُنْتَظِرُونَ}
Katakanlah, "Tunggulah oleh kalian, sesungguhnya kami pun menunggu
(pula)," (Al-An'am: 158)Makna ayat ini mengandung ancaman yang keras kepada orang-orang kafir dan peringatan yang tegas terhadap orang yang menangguh-nangguhkan iman dan tobatnya sampai pada hari yang hal itu tidak membawa manfaat bagi dirinya.
Sesungguhnya ketentuan tersebut hanya terjadi bilamana matahari terbit dari arah baratnya, karena hari kiamat telah dekat dan semua pertandanya telah muncul. Sebagaimana yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{فَهَلْ
يَنْظُرُونَ إِلا السَّاعَةَ أَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً فَقَدْ جَاءَ أَشْرَاطُهَا
فَأَنَّى لَهُمْ إِذَا جَاءَتْهُمْ ذِكْرَاهُمْ}
Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu)
kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah
datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu
apabila hari kiamat sudah datang? (Muhammad: 18)
{فَلَمَّا
رَأَوْا بَأْسَنَا قَالُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَحْدَهُ وَكَفَرْنَا بِمَا كُنَّا
بِهِ مُشْرِكِينَ. فَلَمْ يَكُ يَنْفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ لَمَّا رَأَوْا
بَأْسَنَا}
Maka tatkala mereka melihat azab Kami mereka berkata, "Kami beriman hanya
kepada Allah saja, dan kami kafir kepada sembahan-sembahanyang telah kami
mempersekutukan(nya) dengan Allah.” Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka
tatkala mereka telah melihat siksa Kami. (Al-Mu’min: 84-85), hingga akhir
ayat.
0 komentar:
Posting Komentar